Posted by
arco devara
on
08.48
in
wisata
|
Alun-alun lumajang merupakan jantung Kota, kerap kali digunakan acara keluarga, piknik, bersantai, upacara hari besar nasional. dan event hari jadi, serta ecent olahraga, semua di lakukan disini, tatanan dari alun-alun lumajng merupakan tatanan yang sesuai dengan aturan dari jaman pemerintahan belanda, yaitu jika kita berdiri di tengah alun-alun maka di belakang kita terdapat kantor bupati lumajang, menandakan kita didukung oleh masyarakat lumajang secara keseluruhan dari belakang. dan disebelah kiri kita ada Lembaga Pemasyarakatan sedangkan disebelah kanan terdapat Masjid Agung Anas Mahfudz, hal ini merupakan peneimbang sekaligus pananda mana yang baik, mana yang buruk. dan jika kita menhdapa ke depan terdapat Pendopo atau tempat tinggal, dimana alun-alun sebagai halamannya.
|
Masjid Agung Anas Mahfudz |
|
Pohon Bringin di tengah Alun-alun |
|
Kantor Bupati di sebelah utara alun-alun |
|
Pendopo di sebelah selatan alun-alun |
|
alun-alun lumajang dari atas |
Di tepi Alun-alun
Lumajang sebelah utara terdapat bangunan mirip candi, berlubang tembus,
terdapat CANDRA SENGKALA yang berbunyi "TRUSING NGASTA MUKA PRAJA"
(TRUS=9, NGASTA=2, MUKA=9, PRAJA=1). Bangunan ini merupakan tetenger
atau penanda, ditujukan untuk mengenang peristiwa bersejarah, yaitu pada
tahun 1929. Lumajang dinaikkan statusnya menjadi REGENTSCAH otonom per 1
Januari 1929 sesuai Statblat Nomor 319, 9 Agustus 1928. Regentnya RT
KERTO ADIREJO, eks Patih Afdelling Lumajang (sebelumnya Lumajang masuk
wilayah administratif Kepatihan dari Afdelling Regentstaschap atau
Pemerintah Kabupaten Probolinggo).
Posting Komentar